Lampungpedia.com, Jakarta – Pertemuan PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal dari masing-masing partai di markas PDIP kawasan Menteng Jakarta Pusat, menghadirkan tanda tanya dimasyarakat. Pasalnya beberapa agenda dibicarakan secara tertutup.
Komunikolog Politik Nasional Tamil Selvan mengatakan bahwa silahturahmi partai politik merupakan suatu hal yang biasa, namun dirinya menilai bahwa antara PDIP dan Gerindra pernah memiliki historikal persahabatan dan penghianatan sehingga wajar jika membuat publik penasaran akan agenda pembahasan kedua partai politik tersebut.
“Kita masih ingat Prabowo pernah dikhianati pasca perjanjian batu tulis, setelah sebelumnya pernah berkoalisi di 2009. Lalu 2 periode (2014 dan 2019) menjadi simpul rival politik. Jadi wajar jika banyak pihak penasaran dengan agenda mereka kedepan,” paparnya kepada awak media, Rabu (25/8).
Komunikolog yang akrab disapa Kang Tamil ini mengatakan bahwa kedekatan kembali antara PDIP dan Gerindra bisa dilihat pasca pemilihan presiden 2019, bahkan Prabowo membuat patung Bung Karno di area Kementerian Pertahanan serta memberikan gelar Profesor Kehormatan kepada Megawati melalui Universitas Pertahanan.
“Kita lihat semakin harmonis, dari bikin patung sampai ngasih gelar ke Megawati. Memang gaya politik Prabowo itu dari dulu selalu memberi. Yah, awas ketikung lagi saja,” kelakar Ketua Forum Politik Indonesia ini.
Terkait pembicaraan tentang pilpres 2024 yang diadakan tertutup, Kang Tamil mengatakan bahwa Gerindra tentu akan lebih berhati-hati karena pernah menjadi pihak yang dikecewakan dalam komitmen politik oleh PDIP.
“Saya kira Gerindra akan lebih berhati-hati yah, karena pengalamam dikecewakan. Namun kalau kita bicara koalisi Gerindra PDIP di 2024, memang Prabowo Ganjar tidak terkalahkan,” tutupnya. (Rls/Red)