Site icon Lampungpedia.com

Setelah Kemarin Geledah Gedung Rektorat, Hari Ini Tim Penyidik KPK Geledah FK dan FH Unila

Lampungpedia.com, Bandar Lampung – Setelah kemarin menggeledah Gedung Rektorat Universitas Lampung selama 12 jam, kali ini KPK kembali menggeledah Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Unila, Selasa (23/8/2022).

“Tim penyidik masih melanjutkan upaya paksa penggeledahan di salah satu gedung Fakultas Kedokteran Unila, Lampung,” kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri.

Ali belum bisa memberikan informasi lebih lanjut penggeledahan ini. Kegiatan pencarian barang bukti itu masih berlangsung.

Kami nantinya akan kembali menginformasikan hasil dari kegiatan dimaksud,” ujar Ali.

Penggeledahan Dekanat ini, kelanjutan penyelidikan terkait kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri, menjerat tiga petinggi Unila.

Sejak pagi di Pelataran Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Unila terparkir empat unit Toyota Innova berplat B dan disekitaran dekanat juga dijaga anggota kepolisian bersenjata.

Setelah lima jam menggeledah gedung FK, penyidik keluar dan langsung menuju mobil dan melaju ke Fakultas Hukum Unila. Saat memasuki Gedung C Dekanat Fakultas Hukum Unila, penyidik KPK membawa sebuah koper besar berwarna abu-abu. 

Koper itu dibawa seorang penyidik yang mengenakan batik dan bermasker putih. Selain penyidik, terlihat empat polisi yang juga ikut mengamankan gedung. Pintu bagian depan Gedung C Dekanat Fakultas Hukum Unila saat ini disterilkan dari seluruh kegiatan.

Sementara hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Unila, terkait penggeledahan KPK di Kantor Dekanat Fakultas Kedokteran Unila.

Penggeledahan Tim Penyidik KPK ini, buntut ditetapkannya tersangka terhadap tiga petinggi Unila, termasuk Rektor Unila Karomani.

Ketiganya ditetapkan tersangka, terkait kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri. Ada pun ketiganya yakni Rektor Unila Karomani, Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila inisial HY alias Heryandi, Ketua Senat Unila MB alias M. Basri. Selain itu, ada juga pihak swasta, diduga orang penyuap Rektor Unila inisial AD alias Andi Desfiandi. (Rls/Red)

Exit mobile version