Bandar Lampung, Lampungpedia.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Bandar Lampung menggelar peringatan haul ke 52 Bung Karno, dengan tema Moderasi Beragama Sebagai Refleksi Toleransi Nilai-Nilai Pancasila, pada (25/6/2022) Sabtu. Acara tersebut diselenggarakan di Aula Gedung Semergou Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Dalam Haul Bung Karno ke 52 itu, dihadiri oleh Abang Budiman sebagai Asisten I Pemerintah Kota Bandar Lampung, Candrawansah Ketua Bawaslu, Robiul Komisioner KPU Kota Bandar Lampung , Organisasi Kepemudaan , mahasiswa dan tokoh Lintas Agama, Ada juga Penampilan Vidio Biografi Bung Karno apda acara tersebut.
Pada awal pembukaan Bung Ichwan Aulia selaku Ketua DPC GMNI Bandar Lampung Memberikan sambutan, tema yang kami usung bukan hanya sebatas seremonial tapi kita harus sama-melihat bahwa ada gejala kuat di sebagian kecil masyarakat yang kembali mempertentangkan nilai-nilai luhur yang sudah menjadi konsensus bangsa Indonesia. Mulai dari konsensus kebudayaan Bhinneka Tunggal Ika, pertentangan Islam VS Pancasila, pertentangan NKRI VS Khilafah. Bahkan sudah ada yang menyatakan tekadnya bahwa pada tahun 2024 Indonesia harus berubah menjadi negara Khilafah.
“Gerakan politik ini membawa pikiran dan semangat intoleransi, melakukan monopoli kebenaran, anti terhadap keberagaman dan bercita-cita mendirikan negara Khilafah. Menurut keterangan Polri, kelompok tersebut juga melakukan pendekatan kepada partai politik, tokoh masyarakat, tokoh agama dan kalangan intelektual,”
perihal Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara kesatuan merupakan bentuk Indonesia adalah konsensus yang disepakati para pendiri bangsa. Para pendiri bangsa juga sepakat meninggalkan identitas primordial dan melebur ke dalam identitas ke-Indonesia-an dengan Pancasila sebagai tali pengikatnya. Melalui kegiatan ini, kami juga mengharapkan terutama kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus bersama-sama, berkomitmen untuk terus menjaga prinsip-prinsip negara Pancasila di Kota Bandar Lampung.
Asisten I Kota Bandar Lampung Budiman menyampaikan, saya mewakili Bunda Eva Walikota Bandar Lampung bahwa walikota sangat mengapresiasi kegiatan dari teman-teman GMNI, setiap kegiatan GMNI selalu berselaras dengan pemkot, apalagi baru kemarin kita di hebohkan dengan Khilafatul Muslimin, untuk untuk walikota berpesan untuk GMNI menjadi salah satu garden terdepan menangkal paham Khilafah di Kota Bandar Lampung, ucqpnya.
Tokoh Islam Ir H. yaumil Khair, mengungkapkan Mendukung penuh acara-acara yang di gagas oleh GMNI Bandar lampung, agama apa pun tidak ada yang mengajarkan perilaku yang menyimpang, berlebihan dan ekstream, untuk menyikapi perilaku di atas kita harus mengkampanyekan hidup kerukunan beragama, tuturnya.
Paulus Petrus dari unsur agama Buddha Kota Bandar Lampung mengatakan, menyambut baik atas acara Haul Bung Karno yg diselenggarakan PC GMNI B. Lampung. Ini menandakan bahwa kita adalah bangsa yg beradap yg selalu mengenang jasa pahlawan yg sudah mendahui kita. Semoga acara ini dapat ditingkatkan kegiatan kegiatan yg lebih kepada prakteknya, jelasnya.
Pancasila diambil dari nilai nilai yang hidup pada diri bangsa Indonesia yang mengakui KeEsaan Tuhan yang maha Tinggi dan di aktualisasikan dalam mewujudkan sila sila berikutnya. Oleh karena itu dengan beragama maka spirit dalam mewujudkan Nilai nilai Pancasila semakin kuat dalam Bingkai 4 Pilar Kebangsaan Pancasila, Bhineka tunggal eka, NKRI dan UUD 1945.
Mengakui Agama dan imannya paling benar dan disisi lain menghormati keyakinan orang lain yang berbeda, Inilah makna toleransi.
Agus Warso Tokoh Agama Katolik Bandar Lampung, mengatakan, Pancasila diambil dari nilai nilai yang hidup pada diri bangsa Indonesia yang mengakui KeEsaan Tuhan yang maha Tinggi dan di aktualisasikan dalam mewujudkan sila sila berikutnya. Oleh karena itu dengan beragama maka spirit dalam mewujudkan Nilai nilai Pancasila semakin kuat dalam Bingkai 4 Pilar Kebangsaan Pancasila, Bhineka tunggal eka, NKRI dan UUD 1945.
Mengakui Agama dan imannya paling benar dan disisi lain menghormati keyakinan orang lain yang berbeda, Inilah makna toleransi, tuturnya.
Terkahir di tempt yang sama Stefanus Wardoyo Tokoh Kristen mengungkapkan, Sebagai kaum intelektual yang hidup ditengah bangsa Indonesia yang majemuk, kita dituntut untuk menjalankan peran kita sebagai anak bangsa yg bijaksana. Memahami ajaran agama kita dengan benar dan melaksanakan dalam kehidupan sehari hari dengan menekankan cinta kasih. Ajaran agama kami menekankan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Dengan pemahaman yang benar, maka kita akan menganggap orang lain yg berbeda keyakinan adalah saudara sebangsa. Sebagai saudara kita wajib menjaga dan memelihara kerukunan serta komitmen pada nilai luhur pendiri bangsa kita. Termasuk didalamnya menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan orang orang yang ingin menggantikan dasar negara Pancasila. Bagi kita NKRI harga mati…karena itu perlu kita pupuk persaruan dan kesatuan sebagai anak bangsa untuk memperkokoh NKRI. Selamat dan sukses untuk GMNI dalam perhelatan peringatan Haul bung Karno. Pungaksnya. (Rls/Red)