Lampungpedia.com, Way Kanan – Desa Adat Madia Agung 2 kampung Bali Sadhar Utara, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan melaksanakan prosesi Pitra Yadnya Atma wedana atau sering disebut acara Ngeroras massal.
Ngeroras sendiri berarti sebagai ucapan terima kasih, balas jasa atau karma kepada kedua orang yang telah merawat dan membesarkan kita. Juga bisa bermakna doa supaya orang tua atau leluhur yang sudah tiada bisa bersatu dengan Sanghyang Widhi Wasa atau menitis dan melahir kembali ke dunia lewat prosesi re-inkarnasi.
“Hari ini dilaksanakan acara mepadaan atau persiapan acara Bhuta Yadnya atau mecaru dan dilanjutkan dengan melinggihang catur” kata ketua panitia Wayan Lameg, S.Pd
Lebih lanjut, Wayan Lameg yang juga ketua PHDI Kecamatan Banjit menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti sebanyak 22 sawa atau orang yang sudah meninggal. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap 4-5 tahun sekali.
“Pada acara ngeroras massal kali ini diikuti sebanyak 22 sawa, dimana biaya awal per sawa adalah 5 juta rupiah” jelasnya.
Dirinya juga mengatakan kegiatan Ngeroras massal ini dilakukan secara bergotongroyong sebagai wujud kebersamaan dan rasa simekrame dalam melangsungkan upacara tersebut.
“Tujuannya diadakan ngeroras massal ini adalah untuk mengefektifkan waktu serta meringankan dana yang dikeluarkan, jadi dengan diadakannya prosesi secara massal keluarga yang kurang mampu akan sangat terbantu” tutupnya.
Pada acara ngeroras massal kali ini juga dibarengi dengan acara metatah/potong gigi secara masal yang diikuti sebanyak 30 orang. Disanging oleh Pinandita Wayan Suarsana yang juga ketua PSN Way Kanan dana Pinandita Komang Suberata.
Puncak acara Ngeroras dan metatah akan dilaksanakan besok, Jumat 29 Juli 2022. Pemuput Karya Ngeroras ini dipuput oleh Ide Pandite Mpu Nabe Dharma Sadu Daksa Nata dan Ida Pandita Mpu Satwika Giri Nata. Dan selanjutnya nganyut seluruh ritual tersebut akan dilakukan di segara atau sungai. (rd)