GMNI Bandar Lampung Nobar & Diskusi “Isu Intoleransi Agama di Indonesia” Melalui Film Tanda Tanya

oleh

Lampungpedia.com, Bandar Lampung – Minggu malam 28/2/2021, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bandar Lampung Menggelar Nobar film dan Diskusi yang berjudul “Tanda Tanya” yang beredar pada 7 April 2011 lalu.

Film ini mengisahkan tentang konflik keluarga dan pertemanan yang terjadi di sebuah area dekat Pasar Baru, dimana terdapat Masjid, Gereja dan Klenteng yang letaknya tidak berjauhan, dan para penganutnya memiliki hubungan satu sama lain. Dikisahkan bahwa terdapat 3 keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Dari agama mereka saling membeci satu sama lain, juga melalui ras seperti cina dan indo asli. Itu adalah salah satu konflik yang ada dalam film ini dan masih banyak lagi lainnya kami tertarik untuk mengkaji memakai landasan teori seperti teori Max Weber yaitu “Tindak Sosial”. Bahwa film Tanda Tanya ini memiliki potensi untuk menggugah hati seluruh penontonnya, dikarenakan film ini memiliki unsur-unsur konflik yang lebar luas dan terkait satu sama lain. Mulai dari Agama, Ras, suku, dan lain-lain.

Indonesia identik dengan kata keragaman. Hal tersebut sudah tidak perlu diragukan lagi, mengingat slogan negara kita, Bhineka Tunggal Ika, DPC GMNI Bandar Lampung juga mengakui dan menjaga adanya keragaman dalam tubuh masyarakat kita. Tanda Tanya, film Hanung Bramantyo dipilih untuk memantik diskusi tentang keberagaman bangsa Indonesia yang masih ada nyatanya. Mencoba menggambarkan bagaimana keragaman tersebut terwujud di Indonesia jaman sekarang.
Pratama Nanda Krisna, selaku Wakil Ketua Bidang Hukum dan Politik DPC GMNI Bandar Lampung mengungkapkan diskusi tersebut untuk menambah wawasan keberagaman umat beragama untuk kader GMNI Bandar Lampung

“Nonton Bareng film Tanda Tanya ini dilanjutkan dengan diskusi oleh kader GMNI. Melalui diskusi ini saya berharap kader dapat memahami arti keberagaman dan toleransi sesama manusia yang masih ada, tergambar lah didalam film tanda tanya tersebut” kata Nanda

Diskusi yang diadakan di Wisma Marinda DPC GMNI Bandar Lampung ini dihadiri kader-kader yang berasal dari berbagai kampus seperti UNILA, UIN RIL, UTB, UBL dan UTI. Dengan mengaitkan keragaman dengan isu bertahan hidup, Tanda Tanya menyampaikan pesan yang kuat perihal toleransi umat beragama. Dari film tersebut tergambar toleransi adalah menerima sesama seutuhnya sebagai manusia, bukan agamanya saja, etnisnya saja, atau pandangan hidupnya saja. Dengan menerima sesama seutuhnya sebagai manusia, berarti kita juga menghargai hak hidup sesama. Pesan tentang toleransi tersebut semakin kuat apabila dikaitkan dengan dunia yang digambarkan oleh Tanda Tanya.

Selain untuk menanamkan rasa toleransi dan keberagaman, Kader GMNI diharapkan juga tidak terprovokasi ketika ada momentum politik yang memainkan isu-isu agama.


“Melalui film ini juga mengajarkan kepada kader untuk jangan mudah terprovaksi dalam momen-momen politik yang biasanya terjadi di tingkat daerah bahkan nasional. Itu dapat membahayakan keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Reoublik Indonesia” pungkasnya (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.